Majunya peradaban suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas tingkat pendidikan masyarakatnya, pandangan seperti ini sudah menjadi opini global setiap bangsa di era modern saat ini. Sebaliknya keterbelakangan sebuah bangsa saat ini sangat dipengaruhi oleh rendahnya tingkat kualitas pendidikannya. Fakta sejarah menunjukan bagaimana Negara-negara maju mampu unggul secara peradaban dari bangsa-bangsa lain dikarenakan tersedianya Sumber Daya Manusia terdidik yang unggul di berbagai aspek kehidupan walau secara kuantitas jumlah penduduknya lebih sedikit. Begitu pula sebaliknya Negara-negara berkembang dan Negara dunia ketiga dengan jumlah penduduk yang berkali lipat dari Negara maju lebih banyak tertinggal dikarenakan minimnya Sumber daya Manusia yang berkualitas secara keilmuan. Akibatnya tingkat kesejateraan hidup masyarakatnya menjadi tidak merata dan jauh dari kondisi ideal.
Ketertinggalan masyarakat suatu bangsa di bidang pendidikan akan berimplikasi pada instabilitas kultur sosio ekonomi dan budaya bangsa tersebut. Masyarakat terbelakang selalu identik dengan kebodohan, kemiskinan dan kelaparan. Pun demikian, kurangnya wawasan akan semakin rentan untuk tersulutnya perselisihan. Hal ini akan berakumulasi menjadi sebuah masyarakat dengan watak agresif, ekslusif dan konservatif. Indonesia merupakan salah satu contohnya. Belum hilang dalam ingatan di tahun 1998, bagaimana bangsa sebesar ini dapat porak poranda dilanda krisis multidimensi dikarenakan lemahnya sendi-sendi kehidupan bangsa. Tidak adanya investasi di bidang pendidikan di masa lampau menjadikan bangsa ini miskin akan kultur intelektual dan kritis dalam merespon percepatan arus globalisasi masa kini.
Untuk itu memajukan dunia pendidikan menjadi sebuah keniscayaan bagi sebuah bangsa jika ingin meraih kejayaannya. Karena kualitas sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas individunya.